Home > Sejarah > Sejarah Penggunaan Kemoceng untuk Membersihkan Debu

Sejarah Penggunaan Kemoceng untuk Membersihkan Debu

Sejarah 25 June 2018
Sejarah Penggunaan Kemoceng untuk Membersihkan Debu copyright free images

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan alat yang satu ini bukan? Ya, Kemoceng! Selain karena bentuknya yang unik, alat ini juga dapat berfungsi sebagai pembersih debu yang cukup efektif dirumah Anda. Dengan bulu-bulunya yang menggelikan, alat ini dapat membersihkan debu hanya dengan sekali kibasan saja.

Namun apakah pernah terpikirkan dari mana kemoceng ini sebenarnya berasal? Atau dibuat dari apakah kemoceng? Untuk mengurangi rasa penasaran Anda, yuk mari langsung disimak saja ulasannya dibawah ini.


Apa Itu Kemoceng?

Kemoceng adalah alat pembersih yang diciptakan dari bulu burung (bulu tertentu dari beberapa spesies burung) untuk menghilangkan debu dari benda-benda.

Kemoceng berkualitas tinggi menggunakan bulu dari lapisan luar bulu burung unta. Yang masing-masing ujungnya memiliki pena bulu. DI dekat tepi bulu dan pinggiran di sisi lain yang terbuat dari barbs (duri) yang terkunci. Bersama melalui jaringan barbs yang lebih kecil yang disebut barbules.

Ini membuat kemoceng sangat banyak diinginkan oleh orang-orang untuk dijadikan pembersih debu. Bulu yang sangat halus dan lembut tidak akan menggores apalagi merusak perabotan. Tak hanya itu,  ketika digosok juga akan berfungsi untuk membangun listrik statis. Mereka akan menangkap dan menahan debu sampai terjatuh dengan sendirinya.

Banyak ahli pembersih rumah tidak merekomendasikan penggunaan kemoceng. Hal ini karena mereka percaya bahwa kemoceng hanya menyebarkan debu dan meninggalkan sisa bulu bulu kecil.

Ini menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang tidak tahu cara menggunakan kemoceng dengan benar. Padahal penggunaan kemoceng menggunakan konsep penumpukan listrik statis yang sangat penting. Ini adalah sifat ilmiah dari bulu yang membuat mereka dapat menjebak debu.

Karakter struktural dari bulu memberi mereka kemudahan untuk menangkap debu. Seperti semua alat pembersihan lainnya, kemoceng harus digunakan dengan hati-hati agar bulu-bulu tidak berantakan. Ketika kemoceng digunakan dengan benar, mereka akan lebih efektif bekerja. Tujuannya untuk membersihkan debu daripada kain anti-statis kebanyakan yang dijual di pasaran.

Baca juga : Sejarah dan Fakta Unik Tentang Tisu!


Sejarah Terciptanya Kemoceng

Ide asli untuk membuat kemoceng muncul pada tahun 1870, di pabrik sapu di Jones County, Iowa, Amerika Serikat. Kala itu, seorang petani AS membawa seikat bulu kalkun ke dalam pabrik dan bertanya apakah bulu tersebut bisa digunakan untuk merakit kuas. Lalu E.E. Hoag menggunakan ide bulu-bulu ini untuk menciptakan kemoceng yang pertama kalinya di dunia.

Dengan menggunakan tongkat sapu pendek dan menyatukan bulu-bulu dengan tali pengikat, kemoceng itu dinilai terlalu kaku untuk digunakan. Pada tahun 1874, Perusahaan Hoag Duster didirikan, yang menjadi pelopor kemoceng bulu di negara bagian Iowa AS.

Ditahun yang sama, Susan Hibbard dari Geneva Lake, Wisconsin, AS menggunakan bulu kalkun yang dibuang untuk menciptakan kemoceng. Hibbard mengajukan paten (paten AS # 177,939) pada 13 November 1874 yang dikeluarkan pada 30 Mei 1876.

Gagasan Susan Hibbard dipicu oleh melihat bulu kalkun yang dibuang dan dijadikan limbah oleh orang-orang, dan menurutnya bulu-bulu itu dapat berguna. Dia menciptakan kemoceng lainnya yang terbuat dari bulu angsa. Namun cara ini ternyata kurang efektif karena teksturnya yang terlalu lembut dan bentuknya yang selalu kembali ke semula.

Setelah pertempuran hukum yang keras melawan suaminya, George Hibbard, dan National Feather Duster Company pada bulan Desember 1881, Pengadilan Banding Amerika Serikat di Chicago memutuskan memenangkan Susan Hibbard dan memberikan namanya sebagai penemu kemoceng.

Kemoceng di Masa 1900

Pada 1900, kemoceng yang terbuat dari bulu burung unta lebih disukai untuk debu ringan dan menuntut karena daya tahan mereka.

Kemoceng dari lapisan bulu burung unta dikembangkan di Johannesburg, Afrika Selatan.  Seorang misionaris, manajer pabrik sapu, Harry S. Beckner pada tahun 1903.

Ia merasa bahwa bulu burung unta bisa menjadi alat yang nyaman menjadi kemoceng. Dan tak hanya itu, ternyata benda ini bisa digunakan untuk membersihkan mesin-mesin di pabrik sapu.

Kemoceng bulu burung unta ciptaannya yang pertama, dibuat dengan mengikatkan bulu burung unta pada gagang sapu. Dengan menggunakan kawat yang sama yang digunakan untuk memasang sapu jerami.

Lalu The Chicago Feather Duster Company didirikan pada tahun 1875. Mereka menerima paten untuk kepala kemoceng pada tahun 17 September 1907. Hal ini bersamaan dengan paten untuk manset pada 22 Desember 1906.

Perusahaan tempat memproduksi kemoceng bulu burung unta pertama di Amerika Serikat dibentuk pada tahun 1913 oleh Harry S. Beckner dan saudaranya George Beckner di Athol, Massachusetts dan masih bertahan hingga hari ini sebagai Duster Twins Company di bawah pengawasan cucu perempuan George Beckner, Margret dan Rempher.

Produsen Terbesar Kemoceng

Sekarang ini, produsen terbesar dari kemoceng adalah Klein Karoo International Feathers yang terletak di Oudtshoorn, Afrika Selatan.

‘Kemoceng dianggap sebagai simbol status pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20.’

Sikat, lap debu, dan peralatan pembersih lainnya yang sederhana dan kasar dibuat sampai pertengahan abad kesembilan belas. Di zaman dulu para asisten rumah tangga menggunakan kemoceng secara rutin, dan penggunaan kemoceng pada akhir 1800-an dan awal 1900-an adalah simbol status sosial.

Kemoceng merupakan salah satu alat kebersihan yang paling banyak dibeli dan terus menjadi lebih populer. Perusahaan yang memproduksi kemoceng menjadi semakin tersebar dan mereka berinovasi menciptakan kemoceng dengan berbagai ukuran.

Popularitas kemoceng di antara ibu-ibu terus meningkat, terbukti dengan penjualan kemoceng di toko ritel massal dan toko kelontong juga beberapa toko obat.

Namun, lama-kelamaan kemoceng mulai ditinggalkan karena orang-orang mulai beralih ke produk elektrostatik atau pembersih berbahan kimia yang mudah dibuang. Kemoceng terlalu mahal dan kurang efisien.

Kini, kemoceng banyak dimanfaatkan sebagai penambah estetika untuk dekorasi interior. Kemoceng juga dapat digunakan untuk mengaplikasikan cat kontras atau aksen pada dinding interior karena bulu bisa menghasilkan efek yang unik.

Baca juga : Sejarah Mengenai Air Conditioner dan Penggunaannya

Artikel Terkait